Minggu, 13 November 2011

Wanita tua itu

Ah…hanyalah sebuah angan bagi wanita tua itu untuk mengungkapkan apa yang ia inginkan. Kecantikan yang masih terlihat jelas dibalik senyum itu hanya membuatnya lebih menyesali masa muda yang ia lewatkan begitu saja. Kegemaran akan lukisan tak jua membuatnya melupakan ambisi kecil yang dulu selalu ia impikan. Dan kini ia harus mengikhlaskan impian itu terbawa oleh  semilir angin yang kemudian sedikit dapat menentramkan jiwanya.
Rasa belas kasihan pada sebuah perasaan, menghantarkan dirinya menikahi pemuda yang tak cukup ia kenal. Namun beruntung pernikahan itu berjalan hingga kematian memisahkan wanita itu pada suaminya. Setelah setahun ia hidup seorang diri, ia ditemukan kembali dengan lelaki yang amat ia rindukan. Masa sekolah 43 tahun yang lalu adalah kenangan terindah baginya karena ia dapat mengenal lelaki yang kini berdiri di depannya. Sungguh bahagia ia rasakan ketika lelaki itu masih mengingat namanya.
Suara yang bergemuruh keras dari dalam hatinya masih ia rasakan seperti kala pertama ia bertemu. Betapa resah dan gelisah ketika ia harus duduk bersanding dengan seseorang itu. Namun, tidak ada kata yang mampu ia ucapkan untuk menjelaskan rasa itu. Ia terus terdiam dalam bahagianya…